Selasa, 16 November 2010

Pelatihan Lubang Jarum Panitia Holographtion dan KLJ Bandung

             Kamera lubang jarum merupakan suatu teknik fotografi yang terbilang unik. Selain tidak menggunakan lensa, kamera ini pun dapat dibuat secara sederhana dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar kita. Walaupun dewasa ini teknologi semakin canggih, namun masih terdapat segelintir orang yang menghargai lingkungan dan kreatifitas. Itulah sebabnya kini bermunculan banyak komunitas yang mengaku menyukai teknik fotografi lubang jarum ini. Sebut saja Komunitas Lubang Jarum Bandung, salah satu anak dari Komunitas Lubang Jarum Indonesia. Komunitas ini senantiasa memperkenalkan teknik fotografi lubang jarum kepada masyarakat luas melalui berbagai bentuk pelatihan, sehingga tidak jarang banyak masyarakat yang mulai menggandrungi fotografi lubang jarum.

         Dalam rangka Lustrum Himbio Unpad yang ke-10, kami selaku panitia bermaksud mengadakan suatu workshop fotografi lubang jarum yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Febuari, 2011 dengan pembicara Ray Bachtiar (pencetus ide lubang jarum dan pendiri Komunitas Lubang Jarum Indonesia) dan Deni Sugandi (Ketua Komunitas Lubang Jarum Bandung). Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Himbio Unpad dan Komunitas Lubang Jarum.

                  Sebagai permulaan, pada hari Jumat, 12 November 2010 diadakan sebuah pelatihan kecil untuk panitia mengenai teknik fotografi lubang jarum. Pelatihan dimulai tepat pukul 10.00 WIB di daerah Cijerah, Bandung, dengan menghadirkan rekan-rekan dari Komunitas Lubang Jarum (KLJ)Bandung, yakni kang Deni Sugandi, kang Benny, kang Gugun dan kang Roni. Pertama-tama dijelaskan dulu apa itu lubang jarum, bagaimana cara memakainya dan seperti apa fungsinya. Penjelasan hanya berlangsung selama 15 menit, dan setelah itu rekan KLJ langsung menerangkan cara membuat kamera lubang jarum. Atas permintaan panitia, kamera lubang jarum yang dibuat berasal dari kaleng bekas. Namun demikian, selain kaleng bekas, kamera lubang jarum juga dapat dibuat dengan bahan dasar kardus atau duplex, bedanya waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuatannya lebih lama.

            Pertama-tama dibuat lubang kecil pada bagian tengah kaleng. Setelah itu kaleng diberi pilox (cat) hitam pada bagian dalamnya. Selama menunggu pilox kering, panitia diminta membuat campuran larutan yang akan digunakan dalam proses pencucian foto. Terdapat tiga macam larutan yang dipakai, yakni larutan Developer, larutan air+cuka, dan larutan fixer. Ketiga larutan ini diletakkan pada tiga baki khusus yang berbeda. Setelah proses pembuatan larutan, panitia kemudian digiring ke kamar gelap. Dalam proses fotografi lubang jarum, kamar gelap merupakan komponen yang sangat penting, karena di sinilah terjadi proses pencucian dan pemindahan kertas foto dari dan ke dalam kamera. Kamar gelap dapat dibuat dengan menggunakan lampu merah atau lampu biasa yang dibungkus oleh kertas merah. Selama kegiatan berlangsung di kamar gelap, panitia dilarang keluar-masuk secara sembarangan, karena akan mempengaruhi cahaya yang masuk.

        Setelah pilox kering, panitia pun mulai melubangi suatu kertas aluminium foil khusus dengan menggunakan jarum pentul. Pelubangan dilakukan sekecil mungkin, karena ini akan berpengaruh pada proses pengambilan gambar. Setelah jadi, aluminium foil yang sudah dilubangi pun ditempelkan ke lakban dan akhirnya ditempelkan ke lubang kamera yang sebelumnya sudah dibuat, dengan posisi lubang jarum terlihat dari dalam kamera. Sebagai pembuka dan penutup lubang kamera, ditambahkan pula karton hitam dan karet yang berfungsi mengatur cahaya masuk. Setelah kamera siap, dilakukan proses pemasukan kertas foto ke dalam kamera, dan ini dikerjakan di dalam kamar gelap. Posisi kertas foto yang cenderung kasar seperti kulit jeruk harus menghadap ke lubang kamera, baru kemudian kamera ditutup bagian atasnya (bila menggunakan kaleng, bagian atas kaleng yang terbuka ditutup dengan tutup kaleng).

             Selanjutnya proses pengambilan gambar. Proses ini dilakukan dengan sangat cepat. Kuncinya, kamera ini harus diletakkan di depan objek yang ingin difoto, dalam kondisi diam (tidak bergerak) selama kurang lebih 30 s/d 50 detik (tergantung cahaya matahari). Objek yang dapat diambil hanya berupa objek diam dan apabila ada objek lainnya yang bergerak menghalangi kamera, maka akan terjadi overlapping (penumpukan)gambar yang diambil. Setelah selesai mengambil gambar, kamera langsung dibawa ke kamar gelap. Kemudian dimulailah proses pencucian foto. Dengan menggunakan jepit foto khusus, foto dicelupkan ke dalam tiga larutan (urutan developer - air+cuka - fixer) yang sudah disiapkan dengan durasi waktu yang bervariasi. Di dalam larutan developer, foto dicuci dengan cepat hingga muncul objek gambar yang diinginkan. Dari developer, foto kemudian dipindahkan ke larutan air dan cuka selama 30 detik sebelum akhirnya dipindahkan ke larutan fixer selama 1 menit. Setelah 1 menit, foto kemudian dicuci di air kran sampai permukaan foto berubah kesat (tidak licin lagi).

             Proses selanjutnya adalah penjemuran foto. Proses ini berlangsung di bawah sinar matahari dengan durasi sekiranya foto kering. Objek dalam kamera lubang jarum akan terlihat terbalik dan hanya berupa negatifnya saja. Namun setelah dilakukan pen-scan-an ke dalam PC, maka foto pun akan terlihat jelas dan bagus. Dari sekian banyak foto yang dihasilkan oleh panitia, ada beberapa foto yang memang tampak bagus dan jelas, namun ada juga yang terbakar ataupun kurang jelas. Hal ini dapat disebabkan oleh waktu pengambilan gambar yang terlalu lama atau sebentar, cahaya matahari yang kurang masuk saat pengambilan gambar, proses pencucian yang terlalu lama atau kesalahan saat pemindahan kertas foto.

           Pelatihan berakhir tepat pukul 12.00 WIB. Setelah melakukan evaluasi dan diskusi, panitia pun tidak lupa untuk berfoto dengan rekan-rekan KLJ. Senang rasanya bisa membuat dan memiliki kamera sendiri. Penasaran ingin seperti kami? Makanya datang saat workshop Kamera Lubang Jarum bersama Ray Bachtiar dan KLJ Bandung tanggal 5 Febuari 2011 di Bandung. Sampai ketemu lagi ya!

Salam fotografi!

Ini nih dokumentasi kita saat latihan :) 








3 komentar: